Radio Komunikasi
Selasa, 16 November 2010
PASANG RADIO PADA MOTOR
Idealnya RC dan Sweeper saling berkomunikasi melalui radio komunikasi agar bisa selalu mengontrol kecepatan cruising dari kelompok. Apalagi jika ada emergency dari salah satu peserta touring, bisa langsung di tentukan apakah harus langsung berhenti, atau harus cari tempat parkir yang aman utk seluruh rombongan touring.
yang diperlukan utk memasang radio komunikasi di motor adalah:
1. Radio handy transeceiver.
Beginner:
Preferable menggunakan frekuensi VHF karena jaraknya cukup lumayan utk outdoor – sekitar 2 km. Mereknya banyak dari Motorolla, Icom, Yaesu, Alinco, sampai merek cina yang serba plesetan Motolla (dari Motorolla), Olinca (dari Alinco) dll dll.
Pilih handy transeceiver yang mempunyai watt besar.. paling tidak 5 watt output. Kenapa? Walaupun nantinya pada operasionalnya kita akan running di 2 watt saja, tapi handy transeiver ber watt besar dilengkapi dengan baterai yang kuat sehingga bisa lebih lama digunakan.
Expert:
Menggunakan handy traseiver yang waterproof sehingga bisa digunakan saat hujan (eg. Yaesu VX7R). Atau menggunakan rig dualband (eg. Yaesu FTM-10R khusus utk motor). Mau lebih extrem lagi menggunakan rig multiband (eg. Yaesu FT-857D) karena sudah ada batery pack (tidak perlu aki) dan berkomunikasi ke seluruh dunia.
Ini review inceran FTM10R yang bikin gagah motor:
http://donodomo.multiply.com/reviews/item/5
2. Mikrophone / headphone
Beginner:
Karena kita menggunakan helm, kita memerlukan headphone di dalam helm. Biasa saja bentuknya seperti yang kita pergunakan utk ber HP ria: speaker masuk kuping, micorphone ditaruh di kerah.
Expert:
Pergunakan “throat microphone”, di mana suara tidak diambil dari depan mulut, tapi diambil dari getaran pita suara. Bentuknya seperti bando yang dipasang dari belakang leher, ujungnya mas dekat jakun kita.. disitu tereletak semacam sensor getar yang akan menerima getaran dari pita suara. Dengan alat ini, suara deru angin tidak akan ikut tertransmit. Cuman buat yang punya suara bas, harus cek dulu, karena getaran pita suaranya kuat sekali suara yang keluar bisa “over”.
Super Expert:
Dengan FTM10R bisa menggunakan bluetooh!!
HT + MICROPHONE ==> sudah bisa dipakai, tapi jarak jangkauan pendek eg. 500m. Utk lebih jauh bisa diteruskan di bawah:
2. Antena
Beginner:
Utk yang menggunakan frekuensi VHF, antena panjangnya kira-2 1.5 meter, dan sangat rekomende menggunkanan merek Larsen. Kenapa? Karena antena larsen ini walaupun panjang tapi bisa ditekuk dan disimpan di box karena terbuat dari baja, dan antena ini cenderung sangat ringan. Harganya yang kw2 sekitar 80 ribuan, yang ori USA sekitar 190 ribuan, asal hati-2 bayar yang asli dapat yang palsu.. mending beli yang palsu sekalian he...he.....
Expert:
Dapatkan antena larsen original, dan di tune di frekuensi kerja kita. Ini mirip mengetune karbu sih, serahkan ke ahlinya yang mempunyai peralatan SWR (standing wave ratio) atau analzer. Cara mentune nya adalah dengan memotong sedikit2 bagian bawah antena – motongnya lebih baik pakai gerinda – karena antena ini keraaaas.
3. Kabel
Beginner:
Kabel sudah banyak tersedia di glodok, dan jangan salah panjang antena ini sudah ada ukurannya. Jadi jangan karena merasa kepanjangan dipotong. Oh iya sudah dilengkapi dengan konektor antena dan konekter ke HT.
Expert:
Kabel ambil merek Belden, atau yang mau lebih extreme pakai yang teflon agar tahan panas dan transmisi lebih bagus. Konektor diganti dengan merek Amphenol. Kabel juga di tune sesuai frekuensi kerja kita mirip dengan antena.
4. Braket
Sama saja – nggak ada beginner atau expert.
Ambil dudukan yang kuat dari rack belakang tempat box. Bisa menggunakan plat atau dipasang lagi braket yang biasa dipakai utk mobil, terserah.
5. Ijin
Tergantung frekuensi kerja dan minat masing-2 rekan utk mendalami hobby komunikasi jadul ini. Kalau serius bisa contact RAPI atau ORARI agar lebih nyaman bermain di frekuensi yang lain.
Mudah2an bermanfaat dan jangan lupa komentarnya.